Jeffrey Froh, PsyD, direktur dari The Laboratory for Gratitude in Youth at Hofstra University memberikan saran untuk melakukan kegiatan berikut dengan anak agar membantu mereka tumbuh menjadi orang yang bersyukur dan optimis:
Umur 3-7 tahun
Setiap malam sebelum tidur, tanya anak Anda, "Hari ini apa yang membuat kamu senang?" saran Dr. Froh. Walaupun dia masih belum memahami betul tentang konsep bersyukur, paling tidak kebiasaan ini membantunya untuk selalu melihat sisi positif dalam hidupnya. Hal ini dapat memacunya untuk selalu berpikiran positif.
Umur 8-10 tahun
Pada usia ini, anak memasuki tahap di mana ia mulai memahami apresiasi yang diberikan oleh orang lainnya padanya. Jadi, penting sekali untuk memberikan pengertian pada anak Anda bahwa suatu perbuatan yang dilakukan seseorang untuknya itu patut disyukuri. Contohnya, katakan: "Tante baik ya dik, mau bikinin kue tart buat ulang tahun adik. Black forest lagi, favoritnya adik kan."
Umur 11-13 tahun
Berikan kamera pada anak dan minta dia untuk memotret hal yang dia syukuri setiap harinya. Pasang gambar untuk memudahkannya mengingat peristiwa menyenangkan tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Froh menunjukkan bahwa anak yang mendaftar peristiwa yang menyenangkan cenderung membuat mereka lebih puas, selalu bersyukur dan optimis. Tidak hanya memotret, menulis, menggambar, serta bercerita juga menjadi media yang patut dicoba.
Umur 14 ke atas
Cobalah menonton film Pursuit of Happyness atau film lainnya yang bertema rasa syukur. Lalu, diskusikan nilai moral dengannya. "Sel dalam otak membantunya merasakan hal yang sama seperti kejadian yang dia lihat," jelas Dr. Froh. Hal ini dapat meningkatkan empatinya dan membuatnya lebih bersyukur atas apa telah ia dapatkan. (wo/meg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar